Selasa, 28 Februari 2012


Pekanbaru - Minimnya jumlah pohon pelindung dan penghijauan di daerah Panam, membuat kawasan ini tarasa sedikit lebih panas. Seharusnya, kawasan padat penduduk ini memiliki penghijauan yang cukup, sehingga bisa mengademkan suasana.
Minimnya jumlah pohon pelindung atau penghijauan, disepanjang jalan HR -Soebrantas Panam, membuat cuaca di Panam sedikit lebih panas. Jika dibandingkan dengan daerah lainnya, seperti kawasan Sudirman dan Arifin Ahmad, penghijauan di kawasan Panam sangat tertinggal jauh. Pasalnya, pohon pelindung yang ada di Panam saat ini, ukurannya masih terlalu kecil dan jumlahnya terlalu sedikit. selain itu, banyaknya jumlah kendaraan yang melintas, juga membuat tingkat polusi udara di daerah ini menjadi tinggi. Kondisi seperti inilah yang kini di hadapi oleh warga Panam. warga, Eri mengatakan, cuaca panas yang dirasakan oleh warga Panam, disebabkan karena minimnya penghijauan dan tingginya polusi udara di kawasan ini.
Warga lainnya bernama Iwan, menyatakan kesiapannya untuk mendukung program penghijauan dari pemerintah. Selain itu, iwan juga akan ikut berpartisipasi langsung, dengan jalan menanam pohon lindung di sekitar rumahnya.Warga berharap, pemerintah kota pekanbaru bisa menggalakkan kembali program penghiajaun di kawasan Panam, sehingga polusi udara bisa berkurang dan suasana asri bisa tercipta.( Ratih )
Firdaus Minta Perusahaan Peduli Penghijauan
Tribun Pekanbaru - Senin, 27 Februari 2012 12:52 WIB


Laporan: Afrizal

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru Firdaus berharap selain dengan adanya Go Green BRI melalui CSR ini, perusahaan lainnya yang ada di Pekanbaru juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Melalui CSR, juga dilakukan penghijauan agar kota ini menjadi lebih asri dan teduh.

Meskipun pohon diserahkan secara simbolis oleh BRI, sejumlah pohon juga di tanam di areal terminal. Penanaman dilakukan serentak oleh Walikota Pekanbaru, Pemimpin Kanwil BRI, I Made Suprateka, Kadishub Pekanbaru, Syafruddin Sayuti serta perwkilan Dinas Pertanian dan UPTD Terminal.

Dipilihnya Bandar Raya Payung Sekaki sebagai lokasi penanaman, lanjut Firdaus agar saat pohon sudah besar, bisa bermanfaat bagi penumpang yang turun diterminal sebagai peneduh panas. (www.tribunpekanbaru.com/riz)
Warga Minta Wali Kota Prioritaskan Penghijauan Kota
29 Januari 2012 - 15.16 WIB > Dibaca 384 kali Print

Warga Minta Wali Kota Prioritaskan Penghijauan Kota
POHON ASAM JAWA: Pohon pelindung jenis Asam Jawa (Tamarindus indica) di simpang Jalan Diponegoro-Jalan Kartini Pekanbaru pohon pelindung yang menciptakan iklim mikro dan menyejukkan bagi pejalan kaki.(foto aznil fajri)

 

PEKANBARU - Sejumlah masyarakat di Kota Pekanbaru menaruh harapan besar kepada Wali Kota Pekanbaru terpilih periode 2012-2017 Firdaus ST MT agar memprioritaskan penghijauan Kota Pekanbaru dengan pohon pelindung pilihan.

Sebab semakin lama pembangunan fisik di Kota Pekanbaru semakin pesat dengan gedung-gedung pencakar langit. Sementara pembangunan penghijauan kota dengan pohon pelindung sangat minim. Sehingga bila berjalan di trotoar di pusat Kota Pekanbaru siapa saja merasa gerah, panas dan tak nyaman.

''Coba saja berjalan di depan Kantor Gubernur Riau di trotoar Jalan Sudirman Pekanbaru
itu, panasnya minta ampun. Tak nyaman sekali. Gimana wisatawan mau betah di kota yang
panas dan gersang ini akibat minimnya pohon polindung,'' kata Ade Syahputra warga
Pekanbaru kepada riaupos online Ahad siang (29/1).

Sementara menurut warga lainnya, Odi yang berasal dari Palembang dan sudah sekitar tujuh
tahun merantau ke Kota Pekanbaru mengeluhkan kurangnya taman-taman bermain di pusat Kota Pekanbaru. Akhirnya masyarakat rekreasi di tempat yang tak layak seperti di Tugu Selais depan Kantor Wali Kota Pekanbaru yang rawan kecelakaan.

Lalu sekarang sudah muncul pula tempat rekreasi kaget pada malam hari di belakang
Perpustakaan Wilayah Soeman HS Pekanbaru yang berpotensi mengundang kemacetan lalu lintas. Selain itu para penyapu jalan juga mengeluhkan banyaknya sampah-sampah daun pepohonan yang berdaun lebar. Apalagi jenis pohon Ketapang, daunnya amat lebar dan musim kering sekarang ini banyak daun pohon Ketapang yang gugur, repot membersihkannya.

Sementara warga Jalan Bangau ujung simpang Jalan Rajawali Sukajadi Pekanbaru, Bagawan
kepada riaupos online baru-baru ini juga mengeluhkan sampah daun Ketapang yang banyak
gugur ke halaman rumahnya. ''Mau Saya tebang saja pohon Ketapang ini, banyak sampahnya
repot Saya membersihkan sampah daunnya. Tapi dilarang oleh Pak Lurah,'' kata Bagawan salah seorang perusahaan minyak terbesar di Riau saat ini.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT, baru-baru ini sudah menegaskan pihaknya akan
mengakomodir masukan-masukan dari warga ini. Bahkan siap meneken kontrak politik dengan mahasiswa. Termasuk peningkatan kualitas lingkungan Kota Pekanbaru dengan menyediakan ruang terbuka hijau kota, taman kota, tempat bermain dan berolahraga, dan lain-lain.

Sementara menurut pakar lingkungan perkotaan Ir Sukatno kepada riaupos online mengatakan
ada beberapa pilihan pohon pelindung kota untuk di pinggir jalan Kota Pekanbaru yang cocok, berdaun kecil-kecil mengeluarkan oksigen yang banyak, akar yang tertanam kuat, dan
batang tak mudah patah, yaitu pohon Asam Jawa (Tamarindus indica). Pada awal-awal zaman Belanda dulu, kata Ir Sukatno kebanyakan kota-kota di Indonesia ditanami jenis Asam Jawa ini, termasuk Kota Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, dan lain-lain. Tapi kini ini sudah terabaikan oleh arsitek landscape. Sementara menurut arsitek landscape ini kepada riaupos online untuk kawasan lapangan yang luas seperti lokasi Main Stadium PON XVIII di Kampus Unri Panam Pekanbaru cocok ditanam pohon pelindung Trembesi yang juga banyak memproduksi oksigen. (azf)